Benjolan di Leher Menandakan Penyakit Berbahaya Apa Penyebabnya?

Benjolan di Leher Menandakan Penyakit Berbahaya , Apa Penyebabnya? - Sebagian dari pembaca mungkin pernah atau sedang mengalami benjolan di leher. Terkadang ada yang mencicipi sakit ketika dipegang , ada pula yang tidak sama sekali. Bentuk dari benjolan tersebut adakalanya berasa keras ataupun bisa jadi lunak. Timbul pertanyaan dari benak kita , seberapa bahayanya benjolan tersebut? Atau tidak terlalu ancaman secara signifikan?

Anda harus tenangkan diri terlebih dahulu , karena pada dasarnya kemunculan ketidaknormalan yang mirip daging jadi ini tidaklah terlalu berbahaya secara signifikan. Terlepas dari itu , pemeriksaan dari tenaga hebat haruslah dilakukan secara serius , dikhawatirkan berasal dari komponen penyakit yang tidak terdeteksi dari awalnya.

Penyebab Benjolan di Leher

Berikut ini ialah beberapa penyebab benjolan di leher:

Kelenjar Tiroid atau Struma
Kelenjar yang berbentuk mirip kupu-kupu ini terletak pada leher dan sempurna di depan episode tengah tenggorokan kita. Kelenjar tiroid pada umumnya tidak terlalu nampak , tapi karena adanya aneka macam pemicu pembengkakkan , kelenjar dapat menjadikan benjolan di leher yang dikalangan awam disebut gondok. Pembesaran kelenjar ini ada penyebabnya mirip kekurangan dzat yodium , auto imun , infeksi THT , keaktifan kelenjar berlebih atau kurang , dan bisa juga karena kanker tiroid. Biasanya pembesaran yang disebabkan ketidakseimbangan hormon dapat mengecil dengan sendirinya , dikala tingkat kenormalan hormon itu telah kembali.

TBC
TBC pada dasarnya suka mengancam paru-paru , tapi penyakit yang disebabkan oleh basil Mycobacterium tuberculosis ini ternyata dapat menginfeksi episode lain selain paru-paru. Si basil jahat ini bisa menyerang kelenjar , salah satunya ialah kelenjar getah bening. Penyakit ini diawali dengan demam berkepanjangan , batuk lamterus-menerusa , nafsu makan menurun , serta benjolan di leher , ketiak dan paha. Hanya saja yang sering ditemukan ialah benjolan di leher. Benjolan tersebut terlihat mengelompok. Selain itu , benjolan dapat sewaktu-waktu dapat pecah dan mengeluarkan cairan mirip nanah.

Pembengkakan kelenjar getah bening
Kelenjar getah bening yang membengkak merupakan penyebab paling umum dari benjolan di leher. Kelenjar getah bening berisi sel-sel yang membantu badan melawan infeksi dan memberantas sel-sel ganas (bersifat kanker). Saat Anda sakit , kelenjar getah bening Anda menjadi membesar untuk membantu melawan infeksi. Penyebab-penyebab dari pembengkakan kelenjar getah bening antara lain: infeksi indera pendengaran , infeksi sinus , tonsilitis , radang tenggorokan , infeksi gigi dan infeksi basil di kulit kepala.

Kanker
Gaya hidup yang buruk akan menjadi pengaruh besar terhadap resiko terjadinya pembengkakan atau munculnya benjolan di tenggorokan , mirip merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol. Umumnya kanker verbal , tenggorok , pita bunyi dan pengecap akan menyerang mereka yang meneruskan kebiasaan tidak sehat ini. Selain itu , benjolan di leher juga bisa menjadi membuktikan bahwa Anda mengidap leukimia (kanker darah putih) , kanker payudara , atau kanker paru-paru. Risiko terkena kanker akan lebih tinggi kalau Anda melenihi 40 tahun.

Tortikolis 
Tortikolis atau cedera otot leher dapat menyebabkan benjolan pada otot-otot leher. Tortikolis seringkali terjadi karena pergeseran tulang belakang kawasan leher. Penyebab terburuk dari tortikolis ialah adanya tumor di kawasan tulang belakang. Untuk tortikolis yang sifatnya ringan , dapat diatasi dengan penyangga leher.

Kista Jinak
Benjolan di leher bisa coba Anda pegang , kalau bentuknya kecil , teraba mirip sebuah kacang dan bergeser di bawah kulit bila ditekan , bisa jadi benjolan Anda disebabkan oleh kista jinak. Anda tidak perlu khawatir karena kemungkinan benjolan dapat hilang dengan sendirinya tanpa pinjaman pengobatan.

Alergi
Seseorang yang alergi makanan tertentu dapat mengalami benjolan di lehernya. Biasanya benjolan ini terasa sakit bila disentuh , gatal , panas dan berwarna kemerahan. Pemberian obat alergi dapat mengecilkan benjolan dan meringankan rasa sakit yang diderita. Lama/tidaknya benjolan tersebut ada di leher tergantung dengan tingkat imunitas orang tersebut.

Skin tag (pertumbuhan kulit berlebihan)
Ini ialah kondisi dimana kulit sering bergesekan dengan kulit di episode lain atau bergesekan dengan pakaian , sehingga kulit ditumbuhi oleh daging kecil berwarna kecokelatan mirip kutil. Kondisi ini umum terjadi , tidak menjadikan rasa sakit , tidak berbahaya , dan bisa hilang dengan sendirinya. Siapa saja dapat mengalaminya , namun terutama penderita diabetes , obesitas , wanita hamil dan orang renta akan lebih umum untuk memiliki skin tag.

Batu di kelenjar ludah
Bahan kimia yang terdapat dalam air liur terkadang dapat mengendap dan membentuk kerikil kecil. Batu tersebut bisa menyumbat pedoman air liur ke dalam verbal Anda. Kondisi ini dapat menyebabkan pembengkakan pada leher.

Radang amandel
Radang amandel yang disertai pembengkakan dapat menjadi pemicu benjolan di leher. Penderita biasanya akan mengalami demam , rasa sakit dikala menelan dan batuk. Penyakit ini paling sering menyerang bawah umur sebelum mengalami puber. Penyakit yang sering disebut dengan tonsilitis ini dapat disembuhkan dengan meminum antibiotik. Orang-orang jaman dahulu juga sering menunjukkan anaknya yang sakit amandel dengan air rebusan sirih. Mungkin diantara pembaca ada yang pernah mengalami?

Artikel sebelumnya: Mengobati Radang Tenggorokan dengan Jeruk Nipis yg Aman

Penyebab lainnya:

• Kelenjar paratiroid—empat kelenjar kecil yang terletak di belakang kelenjar tiroid
• Saraf laryngeal reccurent—yang memungkinkan pergerakan pita suara
• Trakea (atau tenggorokan)
• Laring (atau kotak suara)
• Saraf dari sistem saraf simpatis dan parasimpatis
• Pleksus brakialis—serangkaian saraf yang menunjang tungkai atas dan otot trapezius
• Berbagai arteri dan vena

Mungkin untuk artikel wacana benjolan di leher dan penyebabnya ini cukup sekian. Semoga membantu.