Senin, 31 Juli 2017

Artikel Anak Belum Bisa Bicara Usia 2 3 4 dan 5 Tahun Lengkap

Bagi Anda yang mempunyai duduk perkara dengan pita bunyi anak yang belum berfungsi secara normal , saya sharekan artikel ini untuk anak belum bisa/telat/sulit bicara usia 2 , 3 , 4 dan 5 tahun yang akan dikupas secara lengkap dari mulai penyebab dan cara mengatasinya dengan aman dan cepat.

Setidaknya , anak yang sudah memasuki usia lebih dari 2 tahun lazimnya telah dapat mengucapkan suatu kata walaupun sedikit. Seperti mbu , apa , mama , papa dan lain-lain. Tapi tidak sedikit kasus anak diusia demikian yang sulit berbicara sehingga membuat khawatir dan cemas akan kondisi sang buah hati yang demikian. Pada umumnya , anak yang mengalami salah satu duduk perkara penyakit tenggorokan ini yaitu berjenis kelamin laki-laki.

Artikel Anak Belum Bisa Bicara Usia 2 , 3 , 4 dan 5 Tahun Lengkap

Penyebab dan Cara Mengatasi Anak yang Belum Bisa Bicara di Usia 2 , 3 , 4 dan 5 Tahun ke Atas

Pada dasarnya , semua anak memiliki daya pertumbuhan intelegensi dan sosial-emosional yang sama. Normalnya sempurna pada usia 3 tahun anak harus berkata terang meski kosa katanya masih sedikit. Masalah kesulitan bicara atau Developmental Language Disorded (DLD) ini yaitu hal yang biasa dikatakan wajar , karena beliau masih dalam usia pra-sekolah. Maka dari itu saya instruksikan bagi para orang bau tanah biar supaya tetap hening dan menghilangkan kegelisahan , karena seiring dengan perkembangannya ia akan dapat berbicara menyerupai anak normal pada umumnya.

Penyebab Anak Belum Bisa Bicara

Anak yang mengalami keterlambatan berbicara dapat disebabkan oleh beberapa kemungkinan:

#1. Kurang berinteraksi

Tidak sedikit dari kalangan orang bau tanah yang enggan mengasuh atau kurangnya stimulasi (rangsangan) lingkungan dengan sang anak. Perlu Anda ketahui bahwa hal ini sangatlah penting untuk proses perkembangan si buah hati Anda , karena semua wacana insan pada umumnya lebih-lebih pada seorang anak itu berkembang sesuai lingkungan sosial dan derma komunikasinya.

#2. Faktor genetik

Faktor pendukung lainnya yaitu keturunan. Telah banyak menyebutkan kalau dulu orang tuanya semasa kecil pernah mengalami hal yang serupa , maka besar kemungkinan kesulitan berbicara juga akan dialami oleh anaknya.

#3. Memiliki duduk perkara pendengaran

Kita dapat memahami penyebab yang satu ini , terang kalau anak kurang mendengar maka sulit untuk memalsukan bahasa lawan bicaranya. Maka sebaiknya kalau ini penyebabnya harus segera ke dokter THT.

#4. Pengaruh media elektronik

Salah satu dampak buruk dari keseringan menonton atau mendengarkan media menyerupai radio atau televisi yaitu dapat mengakitkan fakum atau sulit berbicara , karena jaringan otak hanya mencerna dan mendapatkan suaru tanpa banyak mengeluarkan isi hatinya.

#5. Masalah oral-motor pada otak

Penyebab lainnya dapat terjadi karena jaringan saraf dan alat sinkron dari otak ke lisan untuk berbicara terjadi gangguan. Ini bisa terjadi sebelum lahir (takdir) atau karena suatu benturan serta bisa juga dari asupan makanan dan lain sebagainya.

#6. Gangguan firing saraf

Firing saraf , berfungsi sebagai otot yang dapat menggerakan rahang , lisan , pengecap dan tenggorokan. Jika salah satu dari saraf ini bermasalah , maka otomatis anak akan mengalami gangguan sulit atau berat untuk berbicara , dan inilah kebanyakan dari penyebabnya , bisa mencapai angka lebih dari 70% anak yang terganggu pembicaraannya disebabkan oleh ini.

Penyebab lain yang kemungkinan bisa mengakitkan anak telat berbicara yaitu tidak memiliki banyak waktu untuk banyak berbicara , kanker pita bunyi , over-stimulation (stimulasi yang berlebihan) , anak terlahir prematur (BBLR) , retaldasi mental , terlalu sering berbahasa non-verbal dan lain-lain.

Cara Mengatasi Anak Telat Bisa Bicara

Terdapat beberapa kiat-kiat yang bisa kita lakukan untuk merangsang kemampuan berkomunikasi si buah hati , karena tugas aktif orang bau tanah sangat kuat terhadap perkembangan bicara dan otak anak.

a.) Ikuti semua ucapannya dengan wajah ceria

Meski suaranya tidak terang , dengarkan dengan seksama bunyi ocehan anak Anda. Kemudian ikuti dengan persis bunyi tersebut. Saat masih bayi , kata-kata yang terucap dari si Kecil kerap terdengar tidak jelas. Meski Anda tidak mengerti apa maksudnya , Anda bisa mengulangi perkataannya sesuai yang Anda tangkap. Lalu bertanya kepadanya apa maksud dari kata-kata tersebut.

b.) Berbicara dengan gerak tubuh

Saat berbicara dengan bayi , Anda harus aktif bergerak dan ekspresif. Misal Anda mengatakan , “Ayo , kita minum susu” sambil menggoyang-goyangkan botol susu atau Anda bisa membelai sebuah boneka sambil mengatakan “Sayang bonekanya , dielus-elus.” Begitu pula ketika mengajarkannya mengenal bagian-bagian tubuh.

c.) Biasakan menawarkan suatu kalimat narasi

Meski beliau belum bisa berbicara layaknya orang cukup umur , Anda tetap bisa memakai percakapan sehari-hari ketika berkomunikasi dengannya. Misalnya ketika memakaikan baju pada anak Anda bisa berbicara , “Hari ini (bisa sebut namanya) pakai baju motif bunga-bunga biar terlihat cantik” sambil memperlihatkan baju kepada si Kecil. Hal ini bisa membantu bayi memahami objek tertentu melalui perkataan Anda. Terapkanlah hal ini pada acara lainnya menyerupai ketika mandi , menawarkan makan , mengganti popok , dan sebagainya. Selain itu , bayi juga suka mendengar bunyi orang tuanya. Pada ketika itu bayi berguru untuk berbicara , terutama ketika Anda berbicara kepadanya.

d.) Lazimkan bahasa lengkap

Contohnya ketika beliau menunjuk ke arah boneka yang berada di atas meja. Anda jangan eksklusif mengambilkannya. Lebih baik ucapkanlah satu atau dua kalimat menyerupai , “Kamu mau bemain dengan boneka ini?” Ketika beliau merespons dengan anggukan atau senyuman , Anda bisa eksklusif memberikannya.

e.) Meniru gaya anak-anak

Ketika memiliki anak , terkadang orang bau tanah harus bisa berakting menjadi anak kecil. Ajak si Kecil untuk bermain , berpura-pura , atau membayangkan sesuatu untuk membuatkan kemampuan verbalnya. Misalnya , akal-akalan menelepon ayah dengan telepon mainan.

f.) Sanjung pertumbuhan bicaranya

Selalu beri kebanggaan , senyuman dan pelukan tiap kali beliau mengeluarkan bunyi atau kosakata baru. Pada umumnya , bayi berguru berbicara dari reaksi orang-orang di sekitarnya.

g. ) Konsultasikan ke dokter

Anda harus berkonsultasi ke dokter andai sang anak tidak menunjukkan kemampuan berbicara sesuai kaidah dasar yang telah disebutkan di atas. Sebaiknya lakukan pengecekan ke dokter sedini mungkin ketika Anda melihat ada kejanggalan pada si kecil. Hal tersebut bisa sangat bermanfaat bagi masa depannya.

Saat berkonsultasi ke dokter , biasanya anak Anda akan menjalani beberapa tes menyerupai tes pendengaran. Satu dari sekitar tiga ratusan bayi yang gres lahir memiliki gangguan telinga , salah satu faktor yang menghambatnya berbicara.

Anda juga bisa mengajak Anda ke andal patologi bahasa. Seorang terapis bisa mendiagnosis dan menangani hal-hal yang bisa mengganggu perkembangan berbicara anak. Dia juga bisa menawarkan tips untuk Anda dan merekomendasikan beberapa permainan untuk membuatkan kemampuan berbicara anak.

Pemantauan perkembangan anak juga bisa Anda lakukan untuk mengetahui apakah anak Anda memiliki kelainan , menyerupai autisme atau keterbelakangan mental yang bisa menjadikan keterlambatan bicara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar